Ada yang dampaknya kelihatan jelas, ada juga yang tidak kelihatan di sisi bagian luar rimpang, ternyata sudah rusak bagian dalamnya.
Masa penyimpanarn rimpang jahe tak luput dari perhatian agar kualitas hasil panen tidak berkurang.
Menghasilkan rimpang dengan mutu berkualitas menjadi salah satu tujuan pengelolaan pasca panen.
Sayangnya, banyak sebagian petani masih kurang memperhatikan hal ini.
Padahal, kualitas tanaman berpengaruh terhadap harga produk.
Selepas panen mereka langsung menjual hasil panen tanpa pengelolaan lanjut.
Maka, banyak hasil panen kurang baik, terlalu muda, serta dampak jelek lainnya yang menurunkan harga produk.
Jika berkenaan mengenai masalah teknologi, petani sudah terbantu dengan penyuluhan pertanian oleh instansi yang berwenang.
Mestinya memang tersedia sarana 97 untuk mendapatkan biaya.
Dari petani sendiri, perlu meningkatkan keinginan untuk meninggikan nilai jual hasil panen, sehingga benar benar mengusahakan kegiatan pengelolaan pasca panen Selaras dengan itu semua, berikut akan dibahas rangkaian Okegiatan pengelolaan pasca panen, agar rimpang jahe yang dihasilkan terjaga mutu dan nilainya hingga ke tangan konsumen Pembersihan Awal Rimpang-rimpang yang dihasilkan tentu tidak semuanya baik.
Sebagian kecil pasti ada yang kurang memuaskan.
Hasil panen pasti juga terdapat kotoran-kotoran yang ikut terbawa atau tanah-tanah yang menempel.
Setelah dikumpulkan, bersihkan seluruh rimpang jahe yang sudah dipanen dari sisa-sisa kotoran.
Pisahkan antara rimpang yang sehat dengan rimpang yang busuk.
Tahapan ini supaya menghilangkan penyebab-penyebab penyakit yang mungkin masih terbawa, menjaga tekstur luar rimpang, serta memudahkan tahapan selanjutnya, yakni pencucian rimpang.
Pembersihan rimpang dari sisa kotoran yang menempel.
Sumber: h 98 2Pencucian Rimpang Pencucian rimpang bisa dilakukan secara manual maupun menggunakan mesin pencuci rimpang.
Jika rimpang dicuci di aliran air sungai, besar kemungkinan akan terserang bakteri E-Coli maupun patogen lainnya.
Air yang cocok berasal dari mata air, seperti sumur, atau lebih praktisnya menggunakan air dari PDAM.
Agarsisa-sisa tanah dankotoran yang menempel hilang, bersihkan rimpang dengan sikat.
Gunakan sikat plastik supaya permukaan rimpang tidak terluka.
Pembersihan dengan mesin pencuci rimpang juga bisa dilakukan.
Normalnya, kapasitas mesin pencuci sekitar 290 kg per jam .
Daya bersihnya hingga 90 % dari total rimpang yang dibersihkan.
Tahap Pengeringan Jangan biarkan rimpang terlalu lama dalam keadaan basah atau lembap.
Setelah dicuci bersih, rimpang ditiriskan dan dikering anginkan.
Pengeringan tidak dilakukan sampai rimpang kering total.
Sebab, bisa menghabiskan kadar air yang ada pada jahe.
Keringkan rimpang sampai kadar airnya sekitar 8-10 % .
Masa penyimpanarn rimpang jahe tak luput dari perhatian agar kualitas hasil panen tidak berkurang.
Menghasilkan rimpang dengan mutu berkualitas menjadi salah satu tujuan pengelolaan pasca panen.
Sayangnya, banyak sebagian petani masih kurang memperhatikan hal ini.
Padahal, kualitas tanaman berpengaruh terhadap harga produk.
Selepas panen mereka langsung menjual hasil panen tanpa pengelolaan lanjut.
Maka, banyak hasil panen kurang baik, terlalu muda, serta dampak jelek lainnya yang menurunkan harga produk.
Normalnya, kapasitas mesin pencuci sekitar 290 kg per jam
Mereka juga enggan melakukan pengelolaan pasca panen karena kesulitan biaya.Jika berkenaan mengenai masalah teknologi, petani sudah terbantu dengan penyuluhan pertanian oleh instansi yang berwenang.
Mestinya memang tersedia sarana 97 untuk mendapatkan biaya.
Dari petani sendiri, perlu meningkatkan keinginan untuk meninggikan nilai jual hasil panen, sehingga benar benar mengusahakan kegiatan pengelolaan pasca panen Selaras dengan itu semua, berikut akan dibahas rangkaian Okegiatan pengelolaan pasca panen, agar rimpang jahe yang dihasilkan terjaga mutu dan nilainya hingga ke tangan konsumen Pembersihan Awal Rimpang-rimpang yang dihasilkan tentu tidak semuanya baik.
Sebagian kecil pasti ada yang kurang memuaskan.
Hasil panen pasti juga terdapat kotoran-kotoran yang ikut terbawa atau tanah-tanah yang menempel.
Setelah dikumpulkan, bersihkan seluruh rimpang jahe yang sudah dipanen dari sisa-sisa kotoran.
Pisahkan antara rimpang yang sehat dengan rimpang yang busuk.
Tahapan ini supaya menghilangkan penyebab-penyebab penyakit yang mungkin masih terbawa, menjaga tekstur luar rimpang, serta memudahkan tahapan selanjutnya, yakni pencucian rimpang.
Pembersihan rimpang dari sisa kotoran yang menempel.
Sumber: h 98 2Pencucian Rimpang Pencucian rimpang bisa dilakukan secara manual maupun menggunakan mesin pencuci rimpang.
Pisahkan antara rimpang yang sehat dengan rimpang yang busuk.
Sebaiknya rimpang dicuci dengan air mengalir, tapi tidak dianjurkan mencuci dengan air sungai.Jika rimpang dicuci di aliran air sungai, besar kemungkinan akan terserang bakteri E-Coli maupun patogen lainnya.
Air yang cocok berasal dari mata air, seperti sumur, atau lebih praktisnya menggunakan air dari PDAM.
Agarsisa-sisa tanah dankotoran yang menempel hilang, bersihkan rimpang dengan sikat.
Gunakan sikat plastik supaya permukaan rimpang tidak terluka.
Pembersihan dengan mesin pencuci rimpang juga bisa dilakukan.
Normalnya, kapasitas mesin pencuci sekitar 290 kg per jam .
Daya bersihnya hingga 90 % dari total rimpang yang dibersihkan.
Tahap Pengeringan Jangan biarkan rimpang terlalu lama dalam keadaan basah atau lembap.
Setelah dicuci bersih, rimpang ditiriskan dan dikering anginkan.
Pengeringan tidak dilakukan sampai rimpang kering total.
Sebab, bisa menghabiskan kadar air yang ada pada jahe.
Keringkan rimpang sampai kadar airnya sekitar 8-10 % .
Comments
Post a Comment